2 Langkah Meningkatkan kinerja karyawan


Suatu perusahaan pasti akan dimulai dengan suatu perencanaan, dan dalam perencanaan tersebut pasti melibatkan individu. Aktivitas dari tiap individu pasti akan selalu diarahkan untuk dapat mencapai tujuan suatu perusahaan. Namun banyak individu yang mungkin mempunyai tujuan yang tidak selaras dengan tujuan perusahaan. Ketidakselarasan tujuan ini yang dapat membuat tujuan perusahaan tidak tercapai, maka dari itu diperlukannya sistem pengendalian manajemen sebagai pengendali antara tujuan individu dengan tujuan organisasi,
hal ini tidak hanya diperlukan oleh perusahaan, namun sistem pengendalian manajemen juga harus ditata dengan baik agar perusahaan mampu untuk terus bertahan dalam era globalisasi yang ada sekarang ini (Rad, 2016).

Untuk mempertahankan keberlanjutan perusahaan dimasa yang akan datang, maka diperlukan adanya strategi yang tepat serta memposisikan perusahaan dalam persaingan bisnis yang baik. Namun hanya mengandalkan
strategi yang baik saja belum tentu mampu untuk menghasilkan kesuksesan bagi perusahaan jika tidak diimbangi dengan pelaksanaan dari strategi tersebut dengan baik. Dalam melaksanakan strategi bisnis perusahaan harus memperhatikan kinerja dari karyawannya dan karyawan harus memahami dengan baik strategi yang akan diimplementasikan untuk mencapai tujuan dari perusahaan. 

Maka dari itu diperlukan bimbingan serta kontrol dari manajer kepada setiap karyawan dan bukan hanya memberikan strategi saja, dalam merancang dan mengimplementasikan strategi bisnis, perusahaan juga harus melakukan kontrol serta harus memahami variabel – variabel kunci yang diperlukan untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan strategi tersebut. untuk memastikan setiap karyawan untuk dapat mengerti apa yang diinginkan oleh suatu badan usaha. Kedua, membantu untuk meyakinkan setiap karyawan bahwa mereka mampu memberikan kinerja yang baik untuk suatu badan usaha. Ketiga, dapat meningkatkan kemungkinan bahwa setiap karyawan mampu untuk memonitor dirinya sendiri dan mau memberikan kontribusi pada tujuan suatu badan usaha. 

Dan yang terakhir Cultural control yang merupakan suatu pengendalian yang didesain untuk mendorong adanya mutual monitoring yaitu bentuk dari kekuatan tekanan lingkungan sosial dari kelompok terhadap individu yang perilakunya menyimpang dari nilai-nilai dan norma-norma kelompok. Mutual monitoring merupakan proses dimana dalam kelompok terjadi sikap saling mengawasi satu sama lain, pengendalian ini akan lebih efektif apabila ada keterkaitan batin atau ikatan emosional yang kuat antara satu individu dengan individu yang lainnya. (Merchant, et al., 2012).

Action Control
Action control merupakan suatu bentuk sistem pengendalian manajemensecara langsung karena berorientasi pada tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Pengendalian ini bertujuan untuk memastikan tindakan yang diambil olehkaryawan sesuai dengan kepentingan dan tujuan badan usaha. Pada umumnya action control digunakan dan dianggap menguntungkan bagi badan usaha jika
atasan atau pimpinan mengetahui tindakan apa yang menguntungkan dan tindakan apa yang dianggap tidak menguntungkan bagi badan usaha (Merchant, et al., 2012).

Result Control
Result control merupakan suatu pengendalian yang fokus utamanya ada pada hasil akhir yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dan dianggap paling efektif dalam mengatasi masalah motivasi pada karyawan. Pengendalian ini juga dapat diartikan sebagai hasil yang diharapkan dari karyawan atau dapat dikatakan sebagai pengukuran sebuah kinerja. Perilaku karyawan dapat dikontrol dengan memberikan rewards bagi karyawan yang dapat memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan, dan memberikan punishment bagi karyawan yang tidak dapat mencapai hasil yang diharapkan. (Merchant, et al., 2012).



Keywords: meningkatkan kinerja karyawan, meningkatkan kinerja buruh, pekerja menjadi semangat, mendorong produktivitas karyawan, peningkatan kinerja pekerja. 

Bagikan ke temanmu!

Artikel mfb lainnya

Previous
Next Post »