.jpeg)
Sebagai aplikasi chat yang populer, hampir setiap orang tahu cara menggunakan Whatsapp dan menggunakannya untuk berkomunikasi sehari – hari. Diluncurkan sekitar tahun 2009, Whatsapp kini menjadi aplikasi chat yang dapat ditemukan atau digunakan oleh setiap orang di smartphone yang mereka miliki.
Kepopuleran Whatsapp di sejumlah negara, termasuk Indonesia, didukung oleh aplikasi nya sendiri yang bebas dari iklan dan membutuhkan adaptasi yang cukup mudah, jika sebelumnya sering menggunakan layanan sms atau aplikasi chat lain seperti BBM.
Namun beberapa orang masih mencurigai aplikasi ini dapat menyadap pembicaraan kita di chat ataupun mengetahui pesan pesan yang kita sampaikan seperti password dan username. Apakah betul berbahaya?
4 Hal ini dapat membantumu menjelaskannya.
1. Jika dirasa aman lantas aman dari siapa? Hacker? Ingat Whatsapp itu milik dari salah satu BIG TECH. Logikanya begini, Kalo Raksasa saja anda ragukan, lalu bagaimana dengan yang bukan raksasa?
2. Aplikasi chat itu hanya layer aplikasi, diatas itu masih ada layer jaringan dan sistem operasi. Oke katakan aplikasi anda sudah sangat aman, lalu bagaimana dengan yang terjadi di level sistem operasi dan jaringan? Percuma kamu punya lemari besi, tapi kamu naro lemari besinya dirumah orang lain.
3. Aman karena enkripsinya? Semua enkripsi itu memiliki decryptornya masing. perumpamaannya setiap gembok itu dibuat dengan kuncinya masing2. kalau tidak, bagaimana anda bisa membaca chat yang dienkripsi?
4. Salah satu ahli IT jenius yang pernah direkrut oleh agen rahasia US saja tidak menyadari kalo selama ini dia tidak punya privacy dengan laptopnya, kalau temennya sendiri ga keceplosan. Coba tonton film Snowden deh, itu diangkat dari kisah nyata. Jadi kamu akan paham. apakah benar kita masih punya privacy? dan kalau punya sebatas apa?
Jadi selama anda pakai device yg dibuat orang lain, OS yg dibuat orang lain, jaringan yg dibuat orang lain, dan aplikasi yg dibuat orang lain, jangan merasa anda punya privacy.
