Kadar Cu dalam sampel air limbah secara AAS

“PENETAPAN KADAR Cu DALAM SAMPEL AIR LIMBAH SECARA AAS”

TUJUAN:

Untuk mengetahui kandungan logam berat Cu dalam sampel air limbah secara AAS

PRINSIP:

Ion logam atom Cu yang terlarut dalam air limbah dapat ditetapkan kadarnya menggunakan spektrofotometer serapan atom. Larutan standar logam dan air limbah yang sudah disaring diaspirasikan kealat AAS sehingga terkabutkan oleh nebulizer. Sampel yang sudah terkabutkan kemudian dibakar oleh nyala api agar senyawaan organic terbakar dan ion logam teratomisasi. Logam yang sudah teratomisasi diberikan sumber cahaya radiasi resonansi yang berasal dari lampu katoda sehingga logam tersebut mengalami eksitasi. Atom logam yang tereksitasi sesuai dengan radiasi resonansi lampu katoda. Besarnya intensitas radiasi resonansi lampu katoda yang diserap oleh atom logam sebanding dengan konsentrasi logam tersebut.

BAGAN KERJA:

·        Larutan induk Cu 1000 ppm


·     
Larutan standar Cu 100 ppm

 


                                                                                                                                             

·        Deret standar Cu




 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


·        Preparasi sampel 

 

DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN:

a)      Table pengamatan fisik sampel dan reagen

no

nama bahan atau reagen

pengamatan fisik

warna

bau

wujud

1

sampel air limbah

tak berwarna

tak berbau

cairan

2

larutan induk Cu 1000 ppm

biru muda

tak berbau

cairan

3

HNO3 0.05N

tak berwarna

tak berbau

cairan

 

 

b)      Table data pembuatan larutan standar induk

bobot larutan induk 1000 ppm

volume labu takar (ml)

warna larutan

perhitungan konsentrasi standar Cu

0.3929 g

100ml

biru muda

terlampir

1000ppm = = 0.3929 gram

 

c)      Table data pembuatan larutan deret standar

no

volume yang dipindahkan dari larutan induk

volume labu takar

konsentrasi standar

absorbansi

1

0

50

0

0.0013

2

0.5

50

1

0.1188

3

1

50

2

0.2191

4

1.5

50

3

0.3228

5

2

50

4

0.4220

intersept

0.00772

slope

0.10454

koefisien kolerasi (r)

0.9995

r2

0.9990

 

            

 

 

 

 

d)      Data preparasi sampel dan penentuan kadar Cu dalam sampel air limbah

No

V sampel

V sampel yang dipindahkan

V labu takar

fp

C terukur (mg/l)

kadar analit dalam sampel (mg/l)

1

50

5

50

10

1.7044

17.044

2

50

5

50

10

1.7733

17.733

3

50

5

50

10

2.2736

22.736

4

50

5

50

10

1.8613

18.613

 

50

5

50

10

1.7532

17.532

rata rata

1.8732

18.7316

 

e)      Fishbone sumber ketidakpastian pengukuran ladar Cu dalam air limbah

 

µ Kal

 

µ T

 

µ LT

 

µ Kal

 


µ FP

 


µ T

 



µ Pipet

 

µ PM

 

µreg

 


Konsentrasi Sampel

(Cs)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

f)       Data ketidakpastian asal kurva kalibrasi

deret standar

Xi

Yi

Yc

(Yi-Yc)^2

Xi-Xr

(Xi-Xr)^2

1

0

0.0013

0.0077

4.1216E-05

-2

4

2

1

0.1188

0.1123

4.2772E-05

-1

1

3

2

0.2191

0.2168

5.2900E-06

0

0

4

3

0.3228

0.3213

2.1316E-06

1

1

5

4

0.4220

0.4259

1.5054E-05

2

4

jumlah

10

1.084

1.0840

1.0646E-04

0

10

rata2

2

0.2168

0.2168

2.1293E-05

0

2

yo

0.2035

slope (b)

0.1045

intersept (a)

0.0077

RSD

0.0060

(yo-yr)^2

0.0002

1+1/n

1.2000

b^2∑(Xi-Xr)^2

0.1093

ureg

0.0625

 

g)      Data ketidakpastian asal faktor presisi metode

no

absorbansi

C terukur

fp

kadar Cu dalam sampel

keterangan

1

0.1859

1.7044

10

17.0440

PM tidak memenuhi syarat keberterimaan dengan %RSD 12.33% atau lebih dari 5%

2

0.1931

1.7733

10

17.7330

3

0.2454

2.2736

10

22.7360

4

0.2023

1.8613

10

18.6130

5

0.1910

1.7532

10

17.5320

rata2

0.2035

1.8732

10

18.7316

SD

2.3094

RSD

0.1233

%RSD

12.3289

 

h)      Data ketidakpastian asal faktor pengenceran (labu takar)

labu takar

u volume LT

ketidakpastian asal temperatur

koef.muai air

volume

variasi suhu

K

u efek T

0.0730

0.00021

50

10.6

1.73

0.0643

ketidakpastian asal kalibrasi

dta kal. Spek pabrik

K

u kalibrasi

0.06

1.73

0.03468

 

i)        Data ketidakpastian asal faktor pengenceran (pipet volume)

pipet volume

u volume PV

ketidakpastian asal temperatur

koef.muai air

volume

variasi suhu

K

u efek T

0.0142

0.00021

5

10.6

1.73

0.0064

ketidakpastian asal kalibrasi

dta kal. Spek pabrik

K

u kalibrasi

0.022

1.73

0.0127

 

j)        Ketidakpastian asal faktor pengenceran

u volume LT

u volume PV

volume LT

volume PV

fp

Ufp

0.0731

0.0143

50

5

10

0.0320

 

k)      Ketidakpastian gabungan

sumber ketidakpastian

nilai (xi)

satuan

u Xi

(u Xi/nilai)

(u Xi/nilai)^2

kurva kalibrasi

1.8732

mg/l

0.0625

0.0333

1.1121E-03

presisi metode

100

mg/l

12.3290

0.1233

1.5200E-02

faktor pengenceran

10

 

0.0320

0.0032

1.0261E-05

total

1.6323E-02

nilai ketidakpastian gabungan (uCs)

0.1278

nilai ketidakpastian gabungan diperluas (U) yaitu 2*uCs

0.2555

pelaporan Csx ± U

(18.7316 ± 0.2555) mg/l

 

KESIMPULAN:

                Berdasarkan hasil praktikum penetapan kadar Cu dalam air limbah secara Spektrofotometer Serapan Atom, dapat disimpulkan bahwa :

1.       Kadar Cu dalam air limbah dan estimasi ketidakpastian gabungan yang diperluas sebesar 18,7316 ± 0,2555 mg/l

2.       Persamaan regresi yang diperoleh yaitu y = 0,1045 x + 0,0077 dan R2 = 0,9990 dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,9995

3.       %RSD yang diperoleh sebesar 12,3289 % yang berarti tidak masuk dalam rentang syarat keberterimaan Presisi Metode yaitu %RSD > 5%

 

 

DAFTAR PUSTAKA 

Kep.Menaker No.347 Tahun 2015. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. MSL975020A. Menerapkan Teknik Spektrofotometri Rutin

Day, RA., underwood, AL.2002., alih bahasa Aloysius hadyana pudjaatmaka. Analisis kimia kuantitatif. Erlangga jakarta

Bagikan ke temanmu!

Artikel mfb lainnya

Previous
Next Post »

2 Comments

  1. Maaf kak mau tanya, untuk bagannya kok tidak bisa terlihat ya?

    ReplyDelete